Pages

MIRACLE BOX, FANTASI YANG TIDAK BANAL

Siapa yang tidak kenal webtoon? Pasti semua anak masa kini kenal dengan nama itu. Tapi karena saya yakin ada yang tidak kenal dengan webtoon, maka akan dikasih tau. Meskipun saya tidak tahu pasti apa itu webtoon, tapi berdasarkan pengamatan sok tahu ini, webtoon adalah komik digital. Salah satu cara yang sedang menjadi  tren di masa kini, dan di kalangan anak masa kini. Komik yang hadir di webtoon, menurut pengamatan sok tahu, berbeda dari komik atau kartun yang biasa kita liat. Setau saya, tidak ada one piece, naruto, detective conan, dan semacamnya, di webtoon. Lalu komik apa dong yang ada di sana? Tenang, komik terus berkembang. Banyak komik bermuculan, dan webtoon ini adalah salah satu tempat untuk kita bisa menemukan komik masa kini. Dan juga, webtoon banyak melahirkan komikus yang belum kita kenal. Jadi, kalau saya menyimpulkan dari pengamatan sok tau tadi, bahwa webtoon ini komik digital yang menyajikan komik masa kini, dengan komikus muda dan "muda". Saya yakin semua tau dengan maksud kata terakhir tadi. Tapi, kalau tidak tau juga, jangan terlalu dipikir, karena bukan itu inti dari tulisan ini.

Jujur, dari kecil hingga sekarang, saya senang dengan kartun dan komik. Hiburan yang (menurut saya) mudah untuk menghibur, selain dengan tv dan ponsel pintar masa kini. Sedari kecil saya kenal dengan yang namanya one piece, doraemon, naruto, conan, dragon ball, dan masih banyak lagi kartun lainnya. Selain menonton di tv (dulu), saya juga suka membaca komik-komiknya. Meskipun ada kesan yang jelas berbeda antara menonton dengan membaca. Kalau menonton kan ada suara, musik, dan berwarna, serta lainnya lagi. Dengna membaca komik, tentu aja tidak bisa mendapatkan semua yang diberikan lewat menonton. Tapi, saya balikan lagi ke pribadi masing-masing, karena ini soal selera.

Oke, kembali lagi webtoon. Di webtoon itu banyak sekali komik, dan semuanya (saya yakin) bagus, karena selera orang berbeda, kan? Karena semuanya (yang saya yakini) bagus, dan sebab selera orang berbeda, maka saya ingin memberikan apa pandangan mata ini.

Saya bukanlah orang yang sudah mengenal lama dengan webtoon. memang saya sudah tau ada webtoon sedari dulu, namun niat untuk menggunakannya itu yang tidak ada. Karena mungkin saya masih terpaku dengan komik yang sudah melambung lebih dulu namanya, seperti yang sudah saya sebutkan tadi. Jadi, sedikit banyak komik yang sudah melambung namanya itu mempengaruhi saya.

Setidaknya sudah ada beberapa yang saya baca di webtoon. Tidak banyak, tapi cukuplah untuk menghibur di waktu yang lengang. Dari komik-komik yang sudah saya baca tersebut, ada yang ingin saya ulas salah satunya. Dan daripada terlalu larut dalam pengantar, langsung aja ke prolog terlebih dahulu, barulah bagian ulasan sok tau saya.

***

Miracle Box


Tebaklah apa yang bisa ditebak dari dua kata yang dijadikan satu untuk sebuah judul komik? Saya tidak akan ikut menebak, bukan berarti karena saya sudah tau dan tidak ada keinginan untuk memberi tau. Tapi, karena saya bodoh dalam menerjemahkan kata per kata, maka saya berikan keleluasaan kepada semuanya untuk menginterpretasikan masing-masing. Tapi, untuk kata miracle dan box itu sudah tau, kan? Dan tulisan Erys Christalina itu sudah mengerti apa maksudnya? Anggap saja belum mengerti, biar saya jelaskan sedikit mengenai bagian ini. Jadi, Erys Christalina (wanita) adalah pereka cipta dari komik  Miracle Box. Maka, Miracle Box itu dibuat oleh komikus wanita bernama Erys Christalina. Akhirnya, sudah paham kan kenapa ada nama Erys Christalina di  bawah Miracle Box? Semoga.

Miracle Box (berdasarkan analisa sok tau) bercerita tentang seorang anak yang bernama Adelia Putri Cahyani, dengan sapaan akrabnya yaitu Adel. Dia saat masih kecil hanya tinggal bersama Ibunya saja. Kemanakah Ayahnya? Saya juga tidak tau, kata Adel sih berpisah. Dan ternyata nasib malangnya tidak sampai di situ saja. Dia ditinggal Ibunya untuk waktu yang terlalu lama bagi seorang anak yang telah lebih dulu tanpa didampingi Ayah. Iya, Ibunya meninggal, dan meninggalkan Adel.

Cerita berawal dari dia yang disuruh untuk masuk ke dalam sebuah gudang olahraga di sekolahnya karena ada satu dan lain hal yang menyebabkan seperti itu. Dan di dalam gudang tersebut, dia menemukan benda misterius. Iya, itu sebutannya untuk benda yang berbentuk kubus kecil, dan memancarkan sinar warna kesedihan (baca: biru). Dan entah ada sihir apa dari kotak tersebut, membuat benda yang memancarkan warna kesedihan (baca: biru) tersebut masuk ke dalam tubuh Adel, hingga menyerap jiwa wanita tersebut. Hingga akhirnya, Adel harus berpindah tempat, yang tepatnya ada di bawah alam sadar wanita berambut ungu tersebut. Di sana, ia dibangunkan oleh seorang pria yang mengaku bernama Kohans. Kohans mengklaim dirinya sebagai penjaga dari kota yang telah ditemukan Adel tesebut. Kohans, yang mengaku sebagai penjaga kotak tersebut memerintahkan ke Adel untuk cari dan dapatkan mutiara berwarna merah yang memudar (baca: pink) dari seorang peri. Apa alasan Kohans untuk menyuruh Adel melakukan itu? Pria itu meyakini Adel bahwa, ia akan mati lebih cepat bila tidak segera keluar dari tempat ini. Dan kisahnya telah dimulai, bersama kotak yang ditemukan di gudang olahraga tersebut, bahwa ternyata kotak itu sendiri bernama Miracle Box.

***

Ulasan Sok tau


Berdasarkan apa yang telah saya baca dari komik Miracle Box, ada beberapa hal yang bisa saya ungkapkan dan sampaikan, dan mungkin bisa juga terdengar atau terlihat oleh pereka ciptanya.

Poin Pertama:

Komik ini menampilkan tokoh utama seorang wanita yang (mungkin) cantik. Menjadikannya sebagai aditokoh (mungkin) pilihan yang tepat, guna memancing pembaca yang siapa tau bisa jatuh lebih dalam setelah melihat tokoh tersebut. Dan bukan tidak mungin, menjadi pembaca setia.

Poin Kedua:

Selain wanita (mungkin) cantik yang berumur 15 tahun tersebut, masih ada tokoh lainnya yang (mungkin) memikat mata para puan. Iya, tokoh tersebut adalah para pria. Saya menyebut dengan kata 'para', yang menandakan bahwa di dalam komik tersebut banyak pria yang (mungkin) memikat para wanita. Sebut saja Kohans, yang diawal kemunculannya saja sudah mengundang teriakan histeris dari para perempuan via kolom komentar. Dan kehadiran pria-pria tersebut juga merupakan sebuah keputusan yang tepat guna memancing para pembaca dari kaum hawa.

Poin Ketiga:

Percuma saja bila ada wanita (mungkin) cantik dan para pria (yang katanya memikat perempuan), tanpa dibarengi dengan teknik penggambaran yang baik. Tapi di dalam komik ini, kalian akan menemukan semuanya. Pereka cipta sepertinya memang seorang yang digariskan untuk ahli dalam menggambar. Gambarnnya sangat bagus, bahkan (mungkin) melebihi bagusnya tulisan yang diketik. Walaupun saya bukan orang yang mahir di bidang gambar, tapi saya dianugerahi Tuhan untuk punya mata yang pandai memilih dan mengamati, dan saya yakin bahwa penggambaran di Miracle Box bagus. Maka dari itu, pereka ciptanya layak diberikan kredit dalam usahanya.

Poin Keempat:

Menikmati pemandangan wanita yang (mungkin) cantik dengan penggambaran yang bagus, nampaknya juga terasa kurang apabila tidak memiliki ide yang tak biasa. Dan sepertinya, pereka cipta adalah orang yang punya adicita dalam mendesain sesuatu itu yang tidak seperti biasanya atau pada umumnya. Hal itu terefleksikan dari komik Miracle Box-nya. Ide-ide yang dituangkannya tidak seperti komik pada umumnya. Bagaimana awal cerita yang dimulai hanya dengan suruhan untuk masuk ke gudang, dan tiba-tiba sudah bertemu dengan pria (yang katanya banyak perempuan) tampan, lalu sudah ada misi yang harus dilakukan, dan seterusnya. Hal-hal seringan itu tidak mudah untuk kita temui. Dan karena ini ulasan saya, maka saya bilang bahwa saya sepaham dengan adicitanya. Masa kini butuh sebuah ide yang tidak biasa. Ingat, yang sekarang jadi tradisi, dulunya merupakan inovasi.

Poin Kelima:

Singkat. Itu yang bisa saya sampaikan dalam poin kelima ini. Miracle Box bukanlah bacaan yang dibaca berlama-lama. Komik ini punya episode (atau apapun disebutnya) yang isinya singkat saja. Saya justru lebih menyukai hal seperti itu, karena akan menimbulkan rasa penasaran yang berlebih. Dan mungkin, itu juga yang dipikirkan oleh pereka ciptanya, untuk membuat para pembaca komiknya larut dalam rasa penasaran. Serta bisa saja untuk mengetahui mana lovers dan haters. Saya melihat di kolom komentarnya, tidak sedikit yang suka karena penasaran, tapi juga ada yang menghujat karena terlalu sedikit dan menganggap pereka ciptanya tidak niat dalam membuat. Oke, ini masalah selera, selayaknya soal makanan.

Tapi selayaknya selera dalam soal makanan, maka pasti ada yang kurangnya. Bahkan makanan yang kata satu orang terenakpun masih ada orang lain yang bilang kurang, kan? Saya coba mengamati secara sok tau mengenai hal itu, dan berikut hasilnya.


Kurang Pertama:

Tidak adanya jadwal yang teratur. Kekurangan ini sangat terlihat bila diperhatikan dengan seksama. interval antara episode 10.5 dengan 11 berjarak 5 bulan lamanya. Wow, cukup atau bahkan sangat lama sekali, menurut saya. Saya tidak tau apa yang terjadi di sana, apakah ada masalah dari pereka ciptanya, atau faktor-faktor lain yang ada di luar. Yang jelas, waktu 5 bulan bukanlah hal yang baik untuk menjedakan sesuatu yang ditunggu-tunggu banyak orang.
Selain interval yang cuku atau bahkan lama tersebut, ada juga yang sedikit mengganjal pemikiran saya. Kalau berdasarkan pengamatan sok tau ini, saya memang melihat komik ini terbit hampir tiap minggu atau bahkan tiap minggu. Namun, di tiap minggunya sering kali berbeda hari kemunculannya dengan episode-episode yang sudah ada sebelumnya. Sekali lagi, saya tidak tau apa yang menyebabkan hal seperti itu. Tapi yang pasti, yang sudah memfavoritkan komik ini akan sedikit kecewa dengan ketidakberaturan tersebut. Dan penekanan sekali lagi, saya tidak tau kenapa bisa seperti itu.

Kurang Kedua:

Pereka cipta nampaknya bukan orang yang punya waktu luang untuk sebentar saja membalas komentar-komentar dari penggemarnya. Saya tidak tau apa yang dilakukan olehnya selain membuat komik tersebut. Namun yang jelas dan saya yakini, dia punya kegiatan sibuk dan tidak bisa diganggu. Atau izinkan saya untuk menyebut dengan kata 'superstar'. Entahlah, semoga saja pereka ciptanya memang seorang superstar.

Teringat akan ucapan yang pernah terlontar dari pemain sepak bola, yang merupakan salah satu idola saya sejak kecil dulu. Del piero, pernah berujar seperti ini,

"Fans adalah motivasiku untuk menjadi seperti ini, mungkin bagi kita apalah arti sebuah foto, tetapi bagi fans, semua itu adalah hal yang besar"

Kurang Ketiga:

Singkat. Begitulah yang saya bilang, seperti pada poin kelima di atas. Saya memasukannya juga dibagian kurang, karena melihat komentar-komentar yang bilang terlalu sedikit itu. Walaupun saya lebih suka dengan yang singkat tersebut, tapi penilaian juga harus bersifat objektif, kan? Sekali lagi, saya kembalikan kepada selera masing-masing.

Kurang Keempat:

Miracle Box ini masih asyik tinggal di webtoon challenge. Jadi, bahasa termudahnya adalah, Miracle Box ini belum menjadi official. Saya tidak tau apa yang telah dilakukan pereka ciptanya hingga komik ini juga belum menjadi official. Padahal, saya menganggap komik ini layak untuk masuk kedalamnya.

***

Begitulah ulasan sok tau yang saya buat untuk komik ini. Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tidak retak, maka begitupun dengan Miracle Box. Bahkan buku Jomblo Ngoceh pun demikian, selalu ada kekurangan di dalamnya. Yang bisa kita lakukan cuma berusaha terus, kan?

Dan Miracle Box akan saya beri nilai,

*****

Saya hanya memberikan empat bintang dari lima yang tersedia. Apabila dalam angka, mungkin nilainya 9 dari 10. Alasan saya memberikan empat bintang tersebut, apa? Karena saya menyarankan kepada kalian semua untuk melihat langsung komik tersebut. Baca, dan perhatikan dengan seksama, apakah sesuai dengan seleranya atau tidak. Dengan kata lain, satu bintang yang tersisa itu milik kalian, yang saya sengaja untuk kosongkan, biar lebih dahulu melihat komiknya, barulah bisa memberikan atau tidak sebuah bintang. Dan bagaimana mengunjunginya? Langsung klik tautan berikut ini, Miracle Box


Satu yang pasti, Miracle Box, bukan "nada-nada yang minor", bukan juga sebuah "ode", apalagi "elegi". Ia adalah sebuah cerita fantasi, fiksi, dan tidak banal. Di dalamnya terselipkan canda dan tawa, yang mengocok perut sedang lapar. Itulah mengapa saya menyematkan judul seperti itu.

Penutup, komik ini layak dan patut dibaca. Dan setelah baca, maka berikan komentar serta masukan ke dalam favorit kalian. Karena komik ini layak untuk mejadi official, terlepas dari pereka ciptanya yang super sibuk sebab jarang balas komentar-komentar penggemarnya. Dan ulasan sok tau ini ditutup dengan kata bijak dari pereka ciptanya yang sibuk (atau izinkan saya menyebut dengan kata superstar).

"Percaya atau tidak, keajaiban pasti akan datang. Begitu pula dengan kisah Adel, seorang siswi yang pemalu ini" 

 ***

Fariz

Perkenalkan, saya Fariz Anshar. Pria yang mencintai sepakbola dan penggemar sejati Manchester United. Dan Lenga Indonesia merupakan cara saya untuk menyalurkan kecintaan saya yang lain, yaitu menulis. Terima kasih sudah berkunjung.

6 komentar:

  1. Sebenarmya dengan membaca komik itu bisa membuat otak kita bertambah cerdas dan kreatif, karna suatu imajinasi yg sangat baik itu akan menambah pola pikir positif dan membuat si pembaca lebih kreatif lagi. Selebihnya postingan anda cukup menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mas Rizky. Komentarnya bijak sekali, dan saya sependapat dengan hal itu, walaupun saya baru tau sekarang, karena komentar tsb. Dan terima kasih juga atas pujiannya terhadap tulisan ini. Semoga juga bisa memberikan pujian ke Miracle Box.

      Lain waktu mampir kalau tidak sibuk.

      Hapus
  2. weboon itu kalau saya tidak salah, itu merupakan layanan komik digital di situs chat LINE yang lagi naik daun dikalangan anak muda sekarang. hmm, miracle box? belum pernah baca, cuma pernah bacanya naruto dari episode 28-42, itu pun udah berhenti baca.. huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kira-kira seperti itulah, Mas Jeverson. Lagi getol-getolnya juga diiklanin lewat teve. Hahaha, sama dengan saya, pecinta kartun/komik yang udah melambung tinggi namanya lebih dulu, tapi klo saya masih ngekorin trus nih komik/kartun naruto dan semacamnya. Kalau belum tau miracle box, sila di klik tautannya di dalam tulisan di atas, nanti langsung ke halaman webtoon bagian miracle box-nya, Mas.

      Terima kasih sudah mampir ke sini, Mas. Kapan-kapan lagi, iya.

      Hapus
  3. Saya pernah baca Miracle Box sampe beberapa chapter, ilustrasinya bagus, ceritanya menarik... dan komikusnya memang superstar sih, soalnya dia sibuk banget kayaknya. Ngomong2, postingannya mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah pernah baca, sila dibagikan ke orang lain, Mas Firdi.
      Komikusnya superstar, iya? No comment kalau saya.
      Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan komentarnya, Mas Firdi.

      Hapus