Sudah terlalu lama blog ini tak di lihat. Dan baru hari ini lagi, blog ini kembali dikunjungi oleh nyang nulis ini. Alasan dibalik rehatnya Lenga Indonesia ini karena satu faktor. Satu faktor yang tak bisa di pecahkan konsentrasinya, agar mendapatkan hasil yang paling tidak cukup membanggakan diri ini. Jadi, faktor itu diberi nama, buku.
Iya, buku adalah alasan kenapa saya istirahat sejenak dari menulis di blog ini. Buku pulalah yang membuat foto saya di blog ini jadi jarang terlihat oleh saya sendiri, dan mungkin orang lain. Tapi tenang, si buku ini membuat saya justru lebih semangat lagi, bukan malah mengendorkan minta di bidang tulis menulis. Lantas, buku seperti apa yang menjadikan saya justru lebih semangat lagi, padahal telah menyebabkan diri ini jarang menulis di blog sendiri. Jawabannya seperti yang telah tercetak tebal dan besar pada bagian judul, Buku Pertama: Jomblo Ngoceh.
Jomblo Ngoceh adalah buku pertama buatan saya. Buku yang telah menguras kerja otak ini selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Tapi tak mengapa, asal itu bisa bermanfaat untuk saya dan orang lain. Berawal dari kebodohan saya, ingin menulis sebuah buku ditengah problematika yang tengah di hadapi di Negeri ini. Mencari ide untuk sebuah tulisan yang saya harapkan tidak pada seperti biasanya. Hingga terbitlah buku pertama saya, Jomblo Ngoceh. Selama menulis buku ini, saya memang tak pernah tidak mendapati yang namanya kebuntuan. Selalu saja ada tembok besar di tiap waktunya, hingga mampu menggoyahakn niat untuk mencari ide dan menulis. Tapi, tak cuma tembok ternyata yang hadir disana, pikiran-pikiran positif pun ikut bersamanya, dan ternyata sanggup untuk menarik saya ke depan komputer, serta menulis buku ini. Hal itu terus terjadi, dan tak terasa 6 bulan berlalu, kemudian tepat pada tanggal 19 Januari 2016, buku ini lahir ke dunia.
Identitas Buku
Judul : Jomblo Ngoceh
Penulis : Fariz Anshar
Bahasa : Indonesia
Kategori : Kumpulan Artikel / Pengembangan Diri
Penerbit : LeutikaPrio
ISBN : 978-602-371-162-8
Terbit : 19 Januari 2016
Halaman : 122, BW : 120, Warna : 2
Harga : Rp 35.800,-
Beli : www.leutikaprio.com
Sinopsis :
Konon katanya, jomblo itu terikat dengan kesepian, kebosanan,
dan kesedihan. Tapi faktanya (terdiam sejenak) memang benar sih. Tapi
tenang, hidup itu kan dinamis, tidak selalu selama hidup ini terus diisi
dengan kesepian, kebosanan, dan kesedihan, kan. Masih banyak hal selain
itu, misal kesunyian, kejenuhan, dan kegundahan. Nah, untuk mengisi
waktu kosong saat perpindahan dari sepi ke sunyi, bosan ke jenuh, dan
sedih ke gundah, ada baiknya memanfaatkan waktunya untuk hal yang tidak
bermanfaat. Jadi, hal yang tidak bermanfaat itu adalah membaca paragraf
pertama ini.
Anggap saja paragraf pertama tidak pernah ada di dunia ini, kalaupun ada
itu hanya rohnya doang yang masih gentayangan, soalnya dia mati
ketabrak kereta gantung. Ngomongin kereta gantung, dia punya persamaan
dengan jomblo, sama-sama nggak ada pasangan. Tapi, kereta
gantung lebih beruntung, walaupun nggak punya pasangan, tetapi masih
banyak orang yang mau mengisinya. Lah kalo jomblo, udah nggak punya pasangan, terus nggak ada orang yang mengisi hatinya juga. Kira-kira seperti itulah jomblo ngoceh.
Tapi bedanya, dalam lektur ini tidak menceritakan soal kesedihan jomblo, roh yang masih gentayangan, atau bedanya kereta gantung sama jomblo.
Di dalamnya, Anda akan menemukan jomblo ngocehin fenomena-fenomena
sosial yang terjadi di negeri ini. Tapi jangan pernah berharap lebih,
karena ini cuma ocehan dari seorang jomblo, jadi tidak akan
pernah ada keseriusan di dalamnya.
Terakhir, buku ini “jebrol” karena
kesendirian. Jadi, terkadang sendiri itu indah.
Si Kuning, Jomblo Ngoceh |
Si kuning diantara buku baru. |
Pesan saya, kalau ada yang sudah atau berminat memilikinya, harap Si Kuning difoto sama orang yang sudah bacanya, iya. Dan kirim fotonya ke akun twitter saya, @f14anshar . Hitung-hitung bantu promosi.
Jadi, semoga Jomblo Ngoceh bisa berguna adalah harapan saya. Dan semoga juga, banyak yang mampu memilikinya.
Terima kasih.
Selamat, sobat. Perjuanganmu terbayar sudah :)
BalasHapusTerima kasih, sobat. Msh ada tugas lain ini, pasarin bukunya. Ditunggu pembelian bukunya + foto sama si Kuningnya
BalasHapusselamat kak!
BalasHapusEh iya, terima kasih ya :) Jadi ga enak nih dipanggil, kak. Trus saya manggil baliknya apa nih yg enak? Intinya terima kasih udh mau luangin waktunya buat baca, liat, dan mungkin tertarik, sama si Kuning, Jomblo Ngoceh.
HapusBantu di share ya :)
hai, aku sudah mengunjungi blogmu dan yang paling menarik memang artikel ini ya. hehe. selamat kamu sudah menerbitkan buku! hal yang dari dulu aku idam-idamkan. semoga bukunya bisa kulihat saat aku ke toko buku nanti sebagai best seller. J.
BalasHapusHahaha iya mbak, saya juga rasa postingan ini yg menarik hahaha :D
HapusTerima kasih, ya mbak Agustia. Ngomong2, buku ini ga ada di toko buku, mbak. Hanua tersedia di situs penerbitnya aja, jadi nnti bukunya akan dikirim ke alamat tujuan. Oh iya, ini link utk lgsng ke halaman buku saya, mbak http://goo.gl/JVKo7b
Terima kasih, mbak
hebat sob udah nerbitin buku
BalasHapuskok bukunya g ada ditoko sob? apa itu ketentuan penerbitnya beli langsung?
ngomong2 muka lu sama kayak muka temen sma gw
hampir mirip
hahaha
Terima kasih, sob. Bukunya sila dilihat dan dibeli, di situs penerbitnya, LeutikaPrio, www.leutikaprio.com
Hapusjangan2 temen lu itu teman gua yang tertukar oleh temannya teman gua, iya? :)
keren bang. berarti benar kata orang2, kalau "pacaran mematikan kreayifitas", dan jomblo akan semakin kreatif berkarya. you proof it bro
BalasHapusTerima kasih, Rifal, udh mau kunjung ke Lenga Indonesia :D Ngomong2,orang yg bilang gitu siapa aja? Jomblo juga? Hahaha :D
HapusKlo ada waktu bisa ikut ngocehin kover jomblo ngoceh, ada di artikel yg satu lagi.