PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERSENJATAAN
Persaingan yang paling mencolok dalam masa perang dingin adalah dibidang
militer. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba menciptakan berbagai senjata
yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom.
Bom atom dibuat pertama
kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1946 di alamo Gardo, New Moxico.
Kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Tenaga atom yang ditimbulkan bom ini akan menimbulkan radiasi yang dalam jumlah
basar dapat berakibat fatal. Selain itu, debu radioaktif dan endapan dari awan
yang tertiup dan berterbaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan tanaman
serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan
bom atom akan mengakibatkan kanker dan kematian pada manusia serta akan
mengalami kerusakan genetis.
Pada tahun 1949 Uni Soviet juga berhasil
menciptakan dan melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Sehingga menimbulkan
kecemasan pada Amerika Serikat dan berusaha mencari dan menciptakan bom
tandingannya dan akhirnya berhasil menciptakan bom hidrogen. Bom hidrogen
mendapatkan tenaga dari penggabungan inti-inti atom hidrogen berat deuteron.
Ledakan yang ditimbulkan oleh bom hidrogen jauh lebih dahsyat dibanding bom
atom karena bom ini akan menghasilkan bola api dan memunculkan awan cendawan.
Bom hidrogen proses fusinya dapat dimanfaatkan untuk maksud pertahanan dan
tujuan damai. Pada tahun 1953 Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan
mengembangkan bom hidrogennya.
Kedua negara adidaya ini berlomba-lomba
menciptakan bom dan persenjataan nuklir. bom nuklir adalah sebuah bom yang
memiliki daya ledak luar biasa yang berasal dari peristiwa pembelahan dan
penggabungan inti-inti atom. Efek yang ditimbulkan merupakan akibat dari pelepasan
energi yang sangat besar dalam waktu singkat. Persenjataan nuklir adalah
persenjataan dalam kategori nonkonvensional yang daya ledaknya berasal dari
energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir. Bom ini sangat membahayakan umat
manusia.
Perlombaan
senjata yang dilakukan kedua negara tersebut juga berupa perlombaan senjata nuklir.
Perlombaan senjata nuklir ini dikhawatirkan akan menyebabkan meletusnya perang
nuklir yang dasyat yang dapat membahayakan kelangsungan hidup umat manusia dan
makhluk hidup lainnya di dunia sebab jangkauan senjata nuklir sangatlah luas
bisa menjangkau antarnegara dan antarbenua.
Kedua blok
membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai negara yang
berada di bawah pengaruhnya. Untuk mengurangi meningkatnya perlombaan senjata
nuklir pada kedua belah pihak maka PBB membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari
jalan dan cara untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai
serta mencegah penggunaannya untuk tujuan perang. Pada akhir Desember 1946
komisi setuju untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan ketat guna mencegah
produksi senjata-senjata atom yang dilakukan secara diam-diam. Tetapi Uni
Soviet keberatan dan mengemukakan usul pengurangan senjata secara menyeluruh.
Sementara AS tidak setuju, hingga akhirnya US memveto usul AS dalam sidang
Dewan keamanan. Pada tahun 1949, US mengadakan uji coba peledakan bom atomnya
yang pertama. Yang ditanggapi dengan pembuatan bom hidrogen oleh AS yang diuji
pada November 1952, meskipun begitu ternyata US pun sudah dapat membuat bom
hidrogen sendiri.
Hingga tahun
1983, perbandingan kekuatan senjata nuklir Uni Soviet menunjukkan posisi yang
unggul dibanding dengan kekuatan Amerika Serikat.
Pengeksploitasian Ruang Angkasa
- Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang Dingin dan
persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia). Teknologi roket yang
merupakan dasar dari sistem penerbangan antariksa pada mulanya dikembangkan
untuk keperluan persenjataan. Diciptakan oleh ilmuan Jerman bernama Wehrner Von
Braun.
Rusia unggul lebih dahulu dengan keberhasilannya meluncurkan satelit
yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober 1957 dan pada
tanggal 31 Januari 1958 Amerika Serikat juga berhasil meluncurkan satelit
pertamanya yang bernama Explorer serta pada tanggal 12 April 1961 Rusia kembali
meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar yang bernama Yuri Alekseyivich Gagarin,
seorang mayor Angkata Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I.
Kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang meluncurkan astronaut pertamanya,
Alan B Shepard dengan kapsul Mercury 7. Kemudian Amerika Serikat berhasil
mengirim pesawat pengorbit pada tanggal 20 Februari 1962 dengan kapsul Friensip
7 yang diwakili oleh Letkol. John Herschel Glenn.
Rusia mengirim wahana tak berawak Lunik II pada 14 September ke bulan
karena peralatannya rusak akibat hard landing jadi tidak mampu mengirim data
apaun ke bumi. Pada Februari, Rusia juga mendaratkan wahananya Lunik IX secara
Soft landingdi bulan. Sementara itu, Amerika Serikat juga berhasil melakukan
pendaratan lunak pada tahun 1966. Setahun kemudian, berhasil mengirim gambar TV
pertama dari permukaan bulan. Puncaknya pada 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong
dan Edwin Aldrin adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan melalui
misi Apollo 11. kemudian dilanjutkan dengan misi Apollo 12 (November 1969),
Apollo 14 (Februari 1971), Apollo 15 (Agustus 1971), Apollo 16 (April 1972) dan
Apollo 17 (Desember 1972). Sementara itu, Rusia pernah
mengirim modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul berupa
robot yang dikendalikan dari bumi.
Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet terus berlanjut dalam
bidang penguasaan ruang angkasa. Akibatnya, pengiriman misi berawak membutuhkan
biaya yang sangat besar. Selain itu cara ini sangat beresiko karena jika
terjadi kecelakaan di ruang angkasa akan mustahil untuk melakukan pertolongan.
Maka pada tahun 1970-an, NASA mulai mengembangkan pesawat ulang-alik. Amerika
Serikat kembali meluncurkan pesawat ulang-alik pertamanya, Columbia pada bulan
Juni 1981. Pesawat ulang-alik Challenger
meledak saat peluncuran pada tanggal 28 Februari 1986 dan menewaskan 7 orang
awak. Kemudian juga terjadi kecelakaan yang menimpa Columbia I, Februari 2003,
ketika itu pesawat meledak di udara sesaat setelah memasuki atmosfir bumi
dalamproses pendaratan.
Rusia juga sempat mengembangkan pesawat ulang-aliknya sendiri yang
barnama Buran (Badai Salju). Tahun
1988, Buran sempat diuji cobakan dalam sebuah penerbangan tanpa awak. Akibat
dari krisis politik maupun ekonomi yang melanda Rusia akhirnya proyek ini
dibubarkan. Pecahnya Uni Soviet membawa malapetaka bagi program antariksa Rusia.
Kini, Amerika Serikat dan Rusia bersama-sama dengan negara maju lainnya
bahu-membahu mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station) . selain
itu teknologi roket tidak lagi merupakan monopoli Amerika Serikat dan Rusia.
Tercatat negara-negara seperti Jepang, India, Cina, dan Uni Eropa juga telah
berhasil mengembangkan teknologi roketnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar