Indonesia masa kini
mulai mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bagaimana tidak, bila melihat masa lalu Indonesia di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih tertinggal jauh dari Negara yang
ahli di bidang tersebut, semisal Amerika Serikat, Jepang, dan lain sebagainya. Tapi
pada masa kini, Indonesia pun tak kalah hebatnya dengan Negara-negara tersebut
perihal ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berkaitan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, maka hal itu juga diikuti
oleh perilaku masyarakat Indonesia. Dimana masyarakat Indonesia sudah sangat
banyak memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh nyata yang
sederhana yaitu ponsel. Bagaimana kehadiran ponsel di Indonesia yang amat
banyak tentu berguna sekali bagi masyarakat Indonesia guna berkomunikasi. Maka
dari itulah peran ponsel di kehidupan masyarakat Indonesia penting. Dan dari
sekian banyak masyarakat yang merasakan akan hal tersebut, satu diantaranya
merupakan saya.
Bicara ponsel, baik
itu yang lama maupun baru, tentu juga erat kaitannya dengan kartu sim. Benda kecil
yang terdapat di dalam ponsel tentu memiliki peran krusial bagi kehidupan
ponsel itu sendiri. Karena apaguna ponsel hebat sekalipun bila tak ada kartu
sim. Melihat krusialnya peran kartu sim bagi ponsel, maka di Indonesia pun kini
telah hadir banyak operator telekomunikasi seluler. Berbagai macam fitur serta
kelebihan ditawarkan kepada masyarakat Indonesia. Tapi bagi saya pribadi,
terdapat satu nama operator telekomunikasi seluler yang mampu mencuri
perhatian. Adalah XL, operator telekomunikasi seluler itu.
via www.xl.co.id |
Tahun 2014 adalah
awal mula kenapa XL bisa buat saya jatuh hati, bahkan jatuh cinta. Tahun dimana
saya mulai merajut asa dan mimpi ditemani ponsel serta XL. Mungkin dua
pengalaman yang berkesan bagi saya di bawah ini selama menggunakan XL , cukup
untuk menggambarkan dan menjawab semua pertanyaan serta keraguan orang lain
mengapa saya bisa jatuh hati, dan bahkan jatuh cinta pada XL.
Jadi ada apa di tahun
2014 saya? Berawal dari sebuah keberhasilan dan keberuntungan saya untuk bisa
kuliah di salah satu Universitas negeri di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Datang dari Ibu Kota Indonesia yang mana juga merupakan tanah kelahiran,
kemudian harus pergi bahkan jauh sekali ke tempat yang belum pernah
saya kunjungi, maka saya anggap itu sebuah keberhasilan dan keuntungan.
Singkat cerita, saya
pun sudah cukup lama berada disana. Ditemani keluarga, segelintir teman, serta
ponsel yang saya miliki membuat waktu disana terasa cepat. Terlebih lagi karena
saya baru pertama kali datang kesana, baru pertama kali pula bertemu dengan
keluarga disana yang tentu saja membuat saya masih terlihat kaku, ditambah
dengan hanya satu atau dua orang saja yang baru saya kenal dan anggap sebagai
teman, menjadikan waktu saya lebih banyak berkutat pada ponsel sendiri.
Satu waktu saya
berkeliling Mataram, muncul rasa penasaran pada diri ini. Ada salah satu
perempatan jalan yang saya lalui, dimana di tengahnya terdapat dua buah karya
seni berupa patung, dimana satu karya seni tersebut menampilkan dua orang yang seolah sedang
bertarung dengan senjata mereka. Belakangan baru saya ketahui bahwa karya seni
tersebut menggambarkan tradisi Lombok. Dan satu karya seni lainnya yaitu
bertuliskan XL, yaitu operator telekomunikasi seluler. Yang membuat saya heran,
dua karya seni itu berdekatan. Lantas timbul dipikiran ini adakah hubungan
istimewa antara XL dengan Lombok.
via Google Maps |
Kemudian pertanyaan
tersebut saya lontarkan kepada keluarga dan beberapa teman saya tadi dimana
mereka merupakan masyarakat Lombok ataupun sudah lama di Mataram, serta
internet pun tak luput dari pertanyaan saya tersebut. Jawaban yang saya
dapatkan dari semuanya sanggup membuat kata ‘hebat’ keluar dari mulut saya.
Bagaimana tidak, ternyata XL seperti raksasa di Lombok. Kalimat yang mudah
untuk menggambarkan maksud raksasa yaitu XL terlampau dominan sebagai operator
seluler di Lombok. Mengapa demikian? Karena hampir semua masyarakat Lombok
mempercayai XL sebagai kartu sim ponsel mereka. Dan hal itu pun baru saya
sadari setelah orang-orang yang saya tanyakan menjawab demikian, bahwa
orang-orang di sekeliling saya menggunakan XL. Alasan mereka menggunakan XL yaitu
karena paket telepon dan sms yang ditawarkan murah, paket internet yang hadir
amat memuaskan, dan poin terpenting yaitu sinyal yang selalu kuat dimana-mana. Tiga
alasan itu cukup untuk membuat saya mengambil keputusan menggunakan XL. Itu
barulah awalan mengapa saya bisa jatuh hati pada XL.
Petualangan pun
berlanjut. Lombok yang terkenal dengan keindahan alamnya membuat siapa saja
tergiur untuk bisa melihat dan merasakannya. Dengan banyaknya tempat wisata
yang menyajikan keindahan alam Lombok semisal gunung, taman, air terjun, dan
pantai, menjadikannya sebagai surga dunia. Dan tempat wisata yang disebutkan
terakhir tadi akan menjadi cerita selanjutnya.
Ke pantai merupakan
kesenangan saya semenjak berada di Lombok. Karena tak lengkap rasanya tinggal
lama di Lombok namun tidak mengunjungi tempat wisatanya, salah satunya pantai. Pantai
di Lombok jauh dari perkotaan, maka dari itu seolah-olah saya pergi ke suatu
pelosok namun yang masih bisa dijangkau kendaraan roda dua, empat, dan
sebagainya. Karena letaknya jauh dari pusat kota, maka berbagai masalah pun
muncul di Pantai. Salah satu yang sering terjadi adalah masalah komunikasi.
Realita yang ada, yaitu banyaknya para pelancong yang sedang berkunjung ke
pantai di Lombok dan ingin berkomunikasi via ponsel mengalami kesulitan. Tak
lain dan tak bukan ialah masalah sinyal. Namun sekali lagi, XL tampak berbeda
sekali. Saat saya berlibur ke pantai sembari asyik bermain ponsel untuk berbagi
cerita ke yang lain, saya tak menemukan masalah disana. Sinyal XL di ponsel
saya terlihat masih stabil dan akan terus begitu. Bahkan hingga saya kembali ke
peraduan pun tak ada penurunan sinyal XL yang signifikan. Maka itulah yang
membuat saya tak cuma jatuh hati saja pada XL, melainkan jatuh cinta juga.
Dua pengalaman
tersebut saya rasa sudah mampu menjawab semua tanya serta ragu yang diajukan. Kejadian
nyata yang saya alami, yang terus teringat di pikiran ini, bahkan hingga saya
harus kembali ke tanah kelahiran.
Sebagai penutup,
semoga dua pengalaman singkat saya bisa menjadi kado untuk XL. Sudah 19 tahun
engkau menemani kebutuhan masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi. Sebagai
perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia
sudah selayaknya mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari pelanggan setia. Tapi
besar harapan ini agar XL tak terlena karena berbagai pujian, tak terbuai
karena kata manis yang terlontar dari pelanggan setia. Dan konsisten memberikan
layanan terbaik adalah harapan terbesar kami.
Akhir kata, maksud
hati ingin berkata langsung lewat suara namun tak bisa, maka lewat tulisan ini
saya mengucapkan, selamat ulang tahun XL.
via akun Twitter XL Axiata |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar